Embora existam divergências entre especialistas sobre quais instituições de ensino são, de fato, as pioneiras, registros das próprias entidades servem para mapear onde surgiram as primeiras instituições voltadas para o progresso do conhecimento científico, tal como entendemos atualmente. É importante lembrar que na Grécia antiga, China e mundo árabe - para citar alguns exemplos - havia espaços de ensino superior antes da concepção europeia de universidade, mas elas eram culturalmente diferentes do que observamos hoje. A maioria delas não ofereciam graus e tinham organizações culturais particulares. A seguir, confira algumas das primeiras universidades originadas a partir do modelo europeu e que mantêm atividades acadêmicas até os dias de hoje. Universidade de Bolonha, Itália - 1088 Universidade de Paris, França - 1170 Universidade de Oxford, Inglaterra - 1167 Universidade de Cambridge, Inglaterra - 1209 Universidade de Salamanca, Espanha - 1218 Universidade de Pádua, Itália - 1222 Universidade de Coimbra, Portugal - 1290 Universidade de Heidelberg, Alemanha -1386 Universidade Humboldt de Berlim, Alemanha – 1810 Universidade Autônoma de Santo Domingo, na República Dominicana - 1538
ParaPimpinan Perguruan Tinggi yang ada di Kota maupun Kabupaten Bima (keterampilan belajar), thinking skills (keterampilan berpikir) dan living skills (keterampilan hidup). dan segala kegiatan yang menyangkut masalah perkuliahan. Biasanya mahasiswa tipe ini IP-nya nggak pernah dibawah 3.00 bahkan mencapai cumlaude, aktif dalam setiap
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » TTS » TTS Perguruan Tinggi Tempat Mahasiswa Pernah Belajar Mei 26, 2019 1 min readDalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita pernah mendengar atau melihat beberapa kata yang artinya tidak kita ketahui. Dalam bahasa Indonesia, banyak istilah-istilah yang belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat dan biasanya istilah tersebut sering kita dengar, tapi tidak kita ketahui artinya atau makna di satu kata atau istilah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas adalah Almamater. Istilah tersebut sering kita temui dalam perguruan tinggi atau Universitas. Kata tersebyt mungkin sudah banyak yang mengetahui, tapi belum tahu arti dari kata almamater atau makna yang terkandung cenderung tahu kata Almamater, namun tidak tahu arti dari kata tersebut. Bahkan sebagian mahasiswa kurang mengetahui arti dari kata tersebut sebenarnya. Dan kata almamater identik dengan perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar. Berikut pengertian almamater dan penjelasannya mengapa sampai bisa digunakan sebagai istilah yang berkaitan dengan perguruan Tinggi Tempat Mahasiswa Pernah BelajarApa nama atau istilah untuk perguruan tinggi tempat mahasiswa pernah belajar? Jawabannya adalah ALMAMATER Almamater merupakan istilah dalam bahasa latin yang memiliki arti secara harfiah “ibu susuan”. Penggunaan kata almamater umumnya digunakan dan populer di kalangan akdemik atau pendidikan untuk menyebut suatu perguruan universitas tempat seorang pernah menyelesaikan suatu jenjang cukup sering dipergunakan di kalangan pendidikan tinggi, istilah almamater sebenarnya pernah dipakai pada masa pemerintahan Romawi Kuno untuk menyebut seorang dewi ibu. Pada abad pertengahan, Kristen Eropa juga sering menggunakan istilah alma mater untuk merujuk ke Perawan Tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Almamater merupakan istilah untuk perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya. Almamater juga lebih condong ke baju kemeja yang digunakan oleh mahasiswa di perguruan bagaimana sejarah istilah almamater bisa terbentuk?Kata atau istilah almamater sebenarnya berasal dari masa Yunani Kuno, yang berasal dari kegiatan orang laki-laki di zaman tersebut yang digunakan untuk bertanya atau mempelajari hal kepada orang-orang pintar dan bijaksana. Kegiatan ini dinamakan, schola, skhole, atau scola yang mempunyai arti waktu luang yang digunakan secara khusus untuk kegiatan kegiatan masyarakat ini berkembang secara luas sehingga bukan lagi menjadi kebiasaan bagi masyarakay Yunani Kuno. Kegiatan scole banyak dilakukan oleh perempuan dan anak-anak pada zaman Istilah Almamater Digunakan untuk Perguruan TinggiPerguruan tinggi merupakan Almamater Ibu Asuh bagi seseorang yang pernah belajar di perguruan tinggi tersebut, yang tentunya memiliki kegiatan yang sangat luas di dalamnya. Perguruan tinggi memiliki segudang wawasan yang bisa di dapat jika belajar di perguruan tinggi tersebut, layaknya seorang itulah jawab mengenai pertanyaan Teka-Teki Silang TTS mengenai nama atau sitilah untuk perguruan tinggi tempat mahasiswa pernah belajar. Demikian artikel informasi yang dapat saya bagikan dan semoga bermanfaat.
LihatJuga. Petunjuk Praktis Cara mahasiswa belajar di perguruan tinggi : yahya Ganda oleh: Ganda, Yahya Terbitan: (2004) ; Petunjuk praktis cara belajar mahasiswa di perguruan Tinggi : Yahya Ganda oleh: Ganda, Yahya Terbitan: (1995) ; Petunjuk praktis cara mahasiswabelajar : di perguruan tinggi / Yahya Ganda oleh: Yahya Ganda Terbitan: (2004)
Perguruan Tinggi Tempat Mahasiswa Pernah Belajar – Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan tinggi di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan manusia yang terbaik dan terpintar. Untuk mengubah masa depan dunia menjadi lebih baik. Pada kasus ini. Mahasiswa yang belajar di universitas tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga memiliki energi, imajinasi dan semangat serta sifat manusia untuk memiliki pemahaman yang luas dalam menghadapi masalah nyata. . Proses pembelajaran di SMA sangat berbeda dengan pembelajaran di pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Proses pembelajaran di universitas berpusat pada siswa student centered. Belajar rendah terjadi pada saat belajar masih dalam masa pertumbuhan. Langkah selanjutnya adalah pengembangan, yaitu ketika siswa dibantu untuk mengembangkan pengetahuannya guru, pelatih/penasihat. Keahlian adalah langkah selanjutnya. Namun, ini bukan level tertinggi dari pembelajaran. Level tertinggi dari pembelajaran mandiri. Pembelajaran dengan model D3C-B Come, Stay, Listen, Observe and Think, Suwardjono 2002 tidak sesuai dengan tujuan pembelajar mandiri. Bagi saya, ruang kelas yang ideal dan setiap guru lainnya adalah ruang kelas dengan komunikasi di dalamnya. Hubungan yang dibahas di sini adalah antara Alat Guru-Siswa. Komunikasi hanya dimungkinkan melalui upaya guru, siswa, atau dari teks yang menarik. Tapi itu harus upaya dari tiga hal Guru-Siswa-perlengkapan. Ruang kelas yang sangat interaktif menghasilkan nilai tambah, baik bagi guru maupun siswa. Hal ini tentunya membutuhkan kerja keras untuk membangun hubungan yang berkualitas. Salah satu hal yang paling penting adalah “Persiapan”. Untuk mempersiapkan diri baik dari guru maupun dari siswa, maka persiapan yang harus ditekankan kepada siswa adalah Bacalah Iqra kitab Anda sebelum mulai mengajar. Jika Anda sudah membaca buku di depan kelas, yang terjadi di kelas tidak hanya berbicara tentang isi buku, tetapi banyak diskusi menarik berdasarkan pertanyaan dan jawaban dari kelas. Oleh karena itu, ini menciptakan apa yang disebut koneksi tinggi di masa lalu. Namun, berkali-kali saya melihat masih banyak siswa siswa yang selalu mengeluh menerima tugas yang tidak ada habisnya dari gurunya dan masih banyak alasan lain mengapa mereka tidak mau belajar. Mereka melihat pendidikan sebagai beban bukan kebutuhan. Melihat fenomena seperti itu sangat tercermin dalam sistem pendidikan yang kita miliki saat ini. Nah, belajar itu harus menarik Interesting, mencerahkan Clear. Sebagai seorang anak yang belajar berjalan, ia selalu ingin berjalan meski jatuh berkali-kali. Tapi dia bangkit dan berjalan karena penasaran. Bahkan seorang anak kecil menyukai segala sesuatu di sekitarnya, jadi sudut rumah dan tempat tinggalnya adalah taman bermainnya. Gambar ini harus menunjukkan bagaimana seseorang belajar dalam hidupnya. Karena ilmu sangat luas bahkan jika Anda mati, minat belajar dan rasa ingin tahu Anda tidak akan pernah terpuaskan. Mungkin ini adalah cara yang tepat untuk belajar dalam hidup. Buat Jas Almameter Di Buleleng 0877 6372 0054 By Kartikasafitri Pertanyaannya, mengapa sebagian orang beranggapan bahwa belajar itu sulit? Kalau saya bisa merenungi diri sendiri, sebagian jawabannya mungkin karena belajar itu bukan murni karena minat seperti anak kecil di atas. Motivasi untuk belajar didasarkan pada tujuan duniawi dan materi misalnya untuk mendapatkan gelar, pekerjaan yang lebih baik, posisi terhormat dalam masyarakat, bahkan untuk menyenangkan orang tua, dll. Apakah roh itu jahat? Tidak ada benar/salah disini. Tapi seringkali itu menjadi beban, bukan cahaya di ruangan gelap, atau oksigen yang mengisi paru-paru. Karena sebenarnya hal-hal fana tersebut adalah pemahaman tentang perilaku dan semangat belajar yang baik, tetapi itu bukan bahan bakar, dan bukan pula tujuan akhir. Ide ini juga menjadi dasar mahasiswa saya yang masih belajar di universitas. Saya tidak ingin belajar menjadi beban bagi mereka, tetapi sesuatu yang sangat mereka nantikan, dan mereka senang karena ada hal baru yang bisa mereka pelajari. Saya bisa membayangkan bahwa siswa kami selalu memiliki semangat ini. Saya tidak percaya bahwa kita terbagi menjadi kelompok pintar dan bodoh, tapi saya percaya bahwa kita penting karena kerja keras kita. Seperti yang kita ketahui sekarang ini adalah zaman milenium atau dikenal juga dengan generasi Z Gen Z. Tuhan adalah absolutisme absolutisme didasarkan pada kepercayaan banyak orang. Apalagi dunia adalah tempat ide-ide samar dalam kehidupan manusia. Ada masalah yang berbeda, Oleh Anhar Ruslin, Tidak ada pesta di harimu ibu Tidak ada tawa di hari bahagiamu ibu Tidak ada makanan Mahasiswa Stiper Ikuti Santiaji Sebelum Kkn Ke Teluk Pandan Apa itu citra tubuh? Ini adalah cara orang memandang tubuh mereka yang diekspresikan dalam bentuk sikap atau pendapat. Bila menurut Freedman, 1986; Perempuan Miskin Kepadamu Perempuan Miskin Duduk di Balkon Menyeka Kepala Nafas Seperti Angin Tak Bisa Lepas Segalanya yang Menyakiti Semangat Petal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Tawarkan Berbagai Beasiswa program, salah satunya IISM. Kalau mau kuliah di luar negeri ya, jangan lupakan beasiswa yang satu ini ya. IISMA merupakan proyek teknis yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Ditjen Diktiristek dan bagian dari Program Kampus Mandiri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Conestoga College Kanada IISMA bertujuan untuk mendanai pelajar Indonesia untuk mengikuti program perjalanan di QS top 300 university atau 10 universitas terbaik di luar negeri. Program ini memberikan keterampilan dan harapan untuk membantu penerima beasiswa agar mampu bersaing di dunia kerja, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Mahasiswa penerima beasiswa IISMA dapat belajar satu semester di luar negeri di pusat mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setara dengan 20 SKS di kampus mereka. Selain persyaratan yang telah disebutkan di atas, ada beberapa berkas lain yang perlu disiapkan. Beberapa berkas ini harus diserahkan sebagai syarat pendaftaran Beasiswa IISMA. Dengan mengikuti program IISMA, penerima beasiswa dapat menikmati banyak manfaat dan keistimewaan. Manfaat mengejar program IISMA meliputi Lpm Stainu Purworejo Itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin mengikuti program IISMA yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Selain persyaratan, Anda juga bisa mendapatkan manfaat dari Program Beasiswa IISMA ini. Penting untuk mengingat dan meninjau semua persyaratan dan dokumen sebelum mengajukan Beasiswa IISMA. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi website Jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja! Paperless office atau dikenal juga dengan paperless office adalah sistem yang dirancang untuk pengendalian manajemen dengan mengurangi atau meniadakan penggunaan kertas dan beralih ke dokumen digital. Ketika Anda mendengar kata kantor, apa yang terlintas di benak Anda? Seseorang diikat ke meja yang penuh dengan dokumen dan segalanya? Jika iya, bisa dibayangkan berapa banyak dokumen yang ada di atas meja dan dokumen lainnya atau nilai surat dan tanda tangan kerjasama lainnya. Atau dapatkah Anda membayangkan seorang siswa yang tidak memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kegiatan atau mencetak bahan ajar? Meskipun ada guru yang tidak memasukkan tugas membuat laporan sebagai salah satu penunjang praktik, namun masih banyak guru yang memberikan tugas membuat laporan dan tugas tersebut seringkali ditulis tangan. Tingkatkan Sdm Di Banten Selatan, Ponpes Darul Ulum Panyaungan Buka Kelompok Belajar Mahasiswa Ut Dari dua contoh tersebut atau jika Anda bertemu dengan salah satunya, jelas Anda bisa membayangkan berapa banyak kertas yang dibutuhkan untuk mendukung pidato atau kebutuhan perusahaan untuk berjalan sebagaimana mestinya. Padahal, kedua hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari perkembangan kehidupan. Epidemi lokal belum berakhir. Sudah setahun sejak kami memindahkan interaksi kami dengan orang lain dan “memindahkan” pekerjaan kami ke rumah. Jika semua perawatan yang diperlukan harus dilakukan secara fisik, yaitu menggunakan kertas, tentu akan menyulitkan kami. Misalnya, kami harus mengirimkan dokumen ke mitra kami jika tidak memungkinkan untuk memenuhi situasi saat ini. Apalagi saat kita berada di area merah, area dimana banyak orang yang terinfeksi CCIDID-19, ya wajar saja, Itu adalah “gaya ninja” terbaik. Tidak menyenangkan meninggalkan rumah hanya untuk mengantarkan surat. Oleh karena itu, proses digitalisasi memudahkan pekerjaan kantor atau percakapan. Misalnya meminta tanda tangan dosen pembimbing saat mengirimkan file melalui email, atau mengirimkan tugas melalui Akademik atau Google Classroom lainnya. Mungkin karena wabah, kita terpaksa beralih ke digital suka atau tidak suka untuk melanjutkan pekerjaan atau pendidikan dan pembelajaran perusahaan kita. Mungkin kita kaget dan tidak terbiasa karena kita tidak pernah melakukan sesuatu seperti seni. Namun, dengan adanya pandemi ini, membuat kita lebih paham teknologi dan tidak sabar. Apalagi dengan digitalisasi ini, aplikasi Artikel Tentang Almamater , pernah dengar istilah ini? Atau apakah itu tampak aneh bagi Anda? Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai paperless office, ada baiknya kita mengetahui dulu istilahnya. Paperless office atau disebut juga paperless office adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengelola manajemen dengan mengurangi atau menghilangkan penggunaan kertas dan beralih ke dokumen digital. Atau lebih sederhana lagi, paperless office, yaitu menggunakan selembar kertas dan mengubah dokumen menjadi digital. “Sungguh, mengapa kita beralih dari kertas ke digital? Sulit. Juga legal menggunakan kertas.” Mungkin ini salah satu hal yang terlintas di benak kita saat menghadapi perubahan. Sulit, perlu diperbaiki, dan pasti perlu diperbaiki. Itu yang jarang kita jumpai. Beragam Bentuk Kerjasama Tsm Dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri! Bagi generasi milenial tidak ada masalah bukan, karena generasi ini lahir dengan perkembangan teknologi modern. Namun, lain cerita bagi generasi orang tua kita yang dulunya tidak memiliki hal seperti itu. Jika itu adalah pilihanmu Perguruan tinggi mahasiswa pernah belajar, buku bahasa arab untuk mahasiswa perguruan tinggi pdf, pendiri budi utomo adalah beberapa mahasiswa dan perguruan tinggi, data mahasiswa perguruan tinggi, penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi swasta, penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi yang masih membuka pendaftaran mahasiswa baru, tempat perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar, jadwal penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri, bimbingan belajar masuk perguruan tinggi negeri, merdeka belajar perguruan tinggi, belajar di perguruan tinggi
Perguruantinggi tempat mahasiswa belajar apa namanya? 1 Menjawab: Thomas S. Apa nama atau istilah untuk perguruan tinggi tempat mahasiswa pernah belajar? Jawabannya adalah ALMAMATER Almamater merupakan istilah dalam bahasa latin yang memiliki arti secara harfiah "ibu susuan". 26 may 2019.
This research is entitled "Learning to Write Scientific Papers with the Discovery Method in Higher Education". The problem in this research is how to learn scientific writing with the discovery method in universities? The purpose of this research is to describe the learning of scientific writing with the discovery method in universities. The method used in this research is descriptive qualitative. Based on the results of the study, the discovery method has not been widely applied by lecturers in learning scientific writing. The obstacles are 1 lecturers still use the assignment method and examples, 2 lecturers still have difficulty in compiling learning tools using the discovery method, and 3 lecturers only provide scientific writing material due to a systematic misunderstanding between general and environmental rules. Therefore, scientific writing material needs to be given to students based on the discovery method. The selection of the right learning method is very influential on the success of students in scientific writing. The facts obtained indicate the need for appropriate learning methods. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 142 Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa Faculty of Language and Culture, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Email maryau700 ABSTRACT This research is entitled "Learning to Write Scientific Papers with the Discovery Method in Higher Education". The problem in this research is how to learn scientific writing with the discovery method in universities? The purpose of this research is to describe the learning of scientific writing with the discovery method in universities. The method used in this research is descriptive qualitative. Based on the results of the study, the discovery method has not been widely applied by lecturers in learning scientific writing. The obstacles are 1 lecturers still use the assignment method and examples, 2 lecturers still have difficulty in compiling learning tools using the discovery method, and 3 lecturers only provide scientific writing material due to a systematic misunderstanding between general and environmental rules. Therefore, scientific writing material needs to be given to students based on the discovery method. The selection of the right learning method is very influential on the success of students in scientific writing. The facts obtained indicate the need for appropriate learning methods. Keywords Writing, Scientific Writing, and Discovery Method. RINGKASAN Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi? Tujuan dalam penelitian ini adalah mendekripsikan pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, metode discovery belum banyak diterapkan dosen dalam pembelajaran karya tulis ilmiah. Ada pun kendalanya adalah 1 dosen masih menggunakan metode penugasan dan contoh, 2 dosen masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran dengan metode discovery, dan 3 dosen hanya memberikan materi karya tulis ilmiah disebabkan oleh ketidakfahaman sistematika antara kaidah secara umum dan selingkung. Oleh karena itu, materi karya tulis ilmiah perlu diberikan kepada mahasiswa dengan berbasis metode discovery. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah. Fakta yang diperoleh menunjukkan adanya kebutuhan metode pembelajaran yang tepat. Kata Kunci Menulis, Karya Tulis Ilmiah, dan Metode Discovery. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 143 I. Pendahuluan Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa dosen dan mahasiswa pada perkuliahan karya tulis ilmiah di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang pada tahun 2020, diperoleh keterangan bahwa pembelajaran karya tulis ilmiah hampir tidak diberikan secara intensif. Karya tulis ilmiah hanya sebagai pengetahuan yang diberikan kepada mahasiswa tanpa adanya pendalaman dan tindak lanjut untuk memproduksinya. Terdapat juga salah tafsir mengenai kaidah secara umum dan selingkung. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah antara kaidah secara umum dan selingkung dianggap sama. Butuh metode dan cara yang tepat untuk memberikan pemahaman mahasiswa agar tercipta keselarasan. Dengan demikian, diperlukan perangkat pembelajaran yang tepat. Selanjutnya, permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendekripsikan pembelajaran menulis cerita bergambar dengan metode discovery di perguruan tinggi. Melalui proses tersebut, diharapkan pembelajaran karya tulis ilmiah dengan metode discovery di perguruan tinggi dapat optimal. 2. Landasan Teori Karya Tulis Ilmiah Dwiloka dan Riana 20051-2 Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan yang berupa hasil pengembangan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan,kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan oranglain sebelumnya. Menurut Yamilah dan Samsoerizal 1994 90 memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu, dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 144 Menurut Sikumbang 1981, sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut. a. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, pasti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas. b. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang. c. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku. d. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis. e. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual. f. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Salah satu dasar penggolongan karangan disebut oleh jones 1960, yang membagi karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah, berdasarkan fakta yang disajikan dalam karangan itu, yaitu fakta umum dan fakta pribadi Haryanto dkk, 20007 Penggolongan bisa pula dilakukan berdasarkan metodologi penulisanya, menjadi karangan ilmiah dan karangan tidak ilmiah. Bila karangan menyajikan fakta umum maupun pribadi, namun disajikan tidak dengan metoda yang baik dan benar maka disebut karangan yang tidak ilmiah Haryanto dkk, 20007 Berdasarkan pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Hakikat Metode Discovery Ditinjau dari kata discover berarti menemukan, sedangkan discovery adalah penemuan Echol dan Sadili 1996185. Berkaitan dengan pendidikan, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 145 Hamalik 199490-91 menyatakan bahwa discovery merupakan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para peserta didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan di lapangan. Dengan kata lain, kemampuan mental intelektual merupakan faktor penentuan terhadap keberhasilan dalam menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi, termasuk persoalan belajar. Berkaitan dengan pendapat diatas, metode pembelajaran yang dikembangkan Bruner dalam Djamarah 199622 lebih menitikberatkan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sesuatu melalui proses inquiry penelitian secara terstruktur dan terorganisir dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Siregar 198576-77 bahwa discovery by learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar-mengajar. Proses belajar dapat menemukan sesuatu apabila pendidik menyusun terlebih dahulu beragam materi yang akan disampaikan, selanjutnya mereka dapat melakukan proses untuk menemukan sendiri berbagai hal penting terkait dengan kesulitan dalam pembelajaran. Pada tataran aplikasi, discovery disajikan dalan bentuk yang cukup sederhana, fleksibel, dan demikian, masih diperlukan adanya pengkajian-pengkajian secara empiris dan praktis yang menuntut perserta didik lebih peka dalam mengoptimalkan kecerdasan intelektual dengan matang, tanpa banyak bergantung pada arahan pendidik. Hal tersebut berkaitan dengan pandangan Ilahi 201233 bahwa discovery merupakan salah satu metode yang memungkinkan para peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mental untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari. Dengan kata lain, landasan pemikiran yang mendasai pendekatan belajar-mengajar ini bisa lebih mudah dihafal dan diingat, serta mudah ditransformasikan dalam menghadapi kompleksitas permasalahan yang beragam. Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 146 Berdasarkan berberapa pengertian yang sudah dijelaskan, aplikasi metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dari discovery sangat berkaitan dengan realitas kehidupan yang empiris. Mengingat pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas sangat relevan dengan perkembangan zaman, terutama kemandirian peserta didik dalam menghadapi suatu persoalan kehidupan yang menuntut pemecahan secara holistik. Dengan demikian, tidak heran bila alternatif metode pembelajaran yang dianggap relevan dengan realitas kehidupan adalah bagaiamana perserta didik mampu diajak dan diberi motivasi untuk berpikir inovatif dalam menemukan sesuatau yang baru. Metode pembelajaran ini pada gilirannya akan mampu merangsang mahasiswa dalam menganalisis suatu persoalan yang sedang terjadi. Selain itu, aplikasi discovery juga menekan proses pengembangan diri self development yang menuntut mereka bisa mengolah pikiran dan mengoptimalkan potensi. Pada aplikasi tersebut, terdapat implikasi yang mendasari discovery learning sejalan dengan pernyataan Soemanto 2006228, yaitu a potensi intelektual para peserta didik akan semakin meningkat, b peserta didik akan belajar mengorganisasi dan menghadapi problem dengan metode pencarian masalah dengan memecahkan masalah sendiri yang sesuai dengan kapasitas mereka sebagai pembelajaran, dan c discovery mengarah pada self reward. Dengan demikian, berbagai implikasipembelajaran discovery sangat efektif dan efisien dalam mendayagunakan skill peserta didik untuk belajar memahami arti pendidikan yang sebenarnya. Pada sistem pembelajaran discovery, seorang pendidik tidak langsung menyajikan bahan pelajaran, akan tetapi peserta didik diberi peluang untunk menemukan sendiri suatu persoalan dengan menggunakan pendekatan problem itu, Ahmad dan Prasetya 200522 mengemukakan secara garis besar bahwa prosedur pembelajaran berdasarkan penemuan discovery based learning adalah 1 simulation, 2 problem statement,data collection, 4 data processing, 5 verification, dan 6 generalization. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 147 Kegiatan discovery dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara sesuai yang ditawarkan Ibrahim dan Syaodih 200338, yaitu a berdiskusi, b bertanya, c observation, d experiment,e menstimulasi, f inquiry approach, dan g memecahkan masalah. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan angket terhadap dosen dan mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas AKI Semarang, dan Universitas Karya Husada Semarang. Selanjutnya, dilakukan triangulasi terhadap data-data hasil penelitian yang telah diperoleh. Dengan demikian, data hasil penelitian yang diperoleh dan dideskripsikan akurat/valid. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil Wawancara Tahap ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas AKI Semarang, dan Universitas Karya Husada Semarang. Berdasarkan wawancara kepada dosen dan mahasiswa diperoleh data sebagai berikut. Analisis kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran karya tulis ilmiah berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Responden berjumlah 24 berpendapat bahwa karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Responden berjumlah 26 hanya menjelaskan makna karya tulis ilmiah. Pernah sebelum mengikuti kuliah 14, tidak mengisi 1, belum pernah 35. Menulis karya tulis ilmiah memerlukan pemikiran lebih mendalam. Media dan metode pendukung sangat diperlukan. Dengan adanya media dan metode pendukung akan mempermudah dalam membuat karya tulis ilmiah secara sistematis Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 148 Responden menjawab tidak tahu 38, tidak mengisi 5, 7 menjawab Media dan metode yang digunakan untuk membuat karya tulis ilmiah tepat dan tidak membosankan. Tidak menjawab 6, belum pernah 44, Tidak pernah 49 pernah 1 pada mata kuliah metodologi penelitian. Metode yang menuntut siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat mencari permasalahnnya sendiri, pembelajaran yang mengedepankan siswa mencari permasalahan sendiri. Pembelajaran yang berbasis masalah, ditekankan pada ditemukannya konsep sendiri, Tidak pernah 8, tidak menjawab 2, pernah 40 pada mata kuliah metode penelitian bahasa dan sastra. Pembelajaran ini dapat membantu peserta didik lebih mandiri, sangat menantang dan menyenangkan, dalam pembelajaran lebih bervariasi, pembelajaran lebih hidup, mahasiswa dapat menemukan sesuatu yang baru. Sementara itu, hasil wawancara dari Universitas AKI Semarang diperoleh terhadap responden menjawab pernah 14, tidak pernah 1, pernah untuk mata kuliah estetik 4, pernah untuk mata kuliah metodologi penelitian 17, media Pembelajaran 2, tidak menjawab 2. Responden tidak pernah 7, tidak menjawab 2, pernah ketika menulis ide kreatif di android masing-masing 12. Responden menjawab perlu, karena untuk menunjang dan mempermudah dalam membuat karya tulis ilmiah, pembelajaran tidak monoton, mempermudah menemukan inspirasi dalam membuat karya tulis ilmiah. Tidak tahu 15, tidak menjawab 4, suatu aplikasi dalam komputer yang digunakan untuk membuat media pembelajaran. Belum pernah 18, tidak menjawab 3. Berbeda dengan itu, hasil wawancara yang dilakukan di Universitas Karya Husada terhadap responden adalah karya tulis ilmiah adalah menarik, kreatif, dan ilmiah yang di dalamnya terdapat kaidah-kaidah dalam sistematika. Responden pernah mendapatkan materi karya tulis ilmiah. Mata kuliah metode penelitian. Responden sangat sulit memaparkan latar belakang dalam penelitian karena belum ada ide jadi masih sulit dituangkan dalam bentuk tulisan. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 149 Responden memerlukan media yang tepat untuk menulis, agar karya tulis ilmiah mampu diciptakan dalam bentuk tulisan dan ada tempat untuk mencurahkan inspirasi dalam melakukan penelitian. Pembelajaran discovery adalah pembelajaran yang bermakana, karena mampu menemukan sendiri. Responden pernah menggunakan media discovery pada mata kuliah yang lain. Pembelajaran dengan metode discovery sangat menyenangkan karena pembelajarannya inovatif dan kreatif, sehingga tidak bosan dalam pembelajaran. Hasil Observasi Tahap ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Universitas AKI Semarang, dan Universitas Karya Husada Semarang. Berdasarkan observasi yang diperoleh dari masing-masing perguruan tinggi diperoleh data bahwa 1 mahasiswa belum memahami perbedaan antara kaidah secara umum dan kaidah selingkung, 2 karya tulis ilmiah tidak diberikan secara intensif, 3 pembelajaran karya tulis ilmiah disampaikan dengan metode penugasan dan contoh yang menjadikan mahasiswa cenderung jenuh dan tidak memahami secara mendalam hakikat karya tulis ilmiah, dan 4 pembelajaran yang tidak student centered melainkan teacher centered sehingga pembelajaran banyak berorientasi pada dosen dan mahasiswa hanya menerima materi tanpa melakukan penemuan secara langsung dan mandiri. Hasil Angket Berdasarkan angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang diperoleh data bahwa hasil angket dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 50 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan. Rata-rata indeks skor jawaban berada pada rentang indeks skor tinggi. Berdasarkan data tersebut pertanyaan pertama mengenai pengetahuan tentang karya tulis ilmiah 6 responden menjawab ya, 1 menjawab tidak, 0 Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 150 menjawab pernah, 1 menjawab tidak pernah, 11 menjawab perlu, dan 1 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah perlu diajarkan untuk mahasiswa. Pertanyaan kedua mengenai materi karya tulis ilmiah, 3 responden menjawab ya, 16 menjawab tidak, 11 menjawab pernah, 18 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa materi kurang diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan ketiga mengenai mata kuliah tentang karya tulis ilmiah, 2 responden menjawab ya, 14 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 7 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada mata kuliah tentang karya tulis ilmiah. Pertanyaan keempat mengenai kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, 16 responden menjawab ya, 5 menjawab tidak, 19 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan kelima mengenai keperluan media untuk menulis karya tulis ilmiah, 19 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 1 menjawab tidak pernah, 29 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan media untuk menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan keenam mengenai metode pembelajaran discovery, 15 responden menjawab ya, 6 menjawab tidak, 4 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mengetahui metode pembelajaran discovery. Pertanyaan ketujuh mengenai materi menggunakan metode discovery, 7 responden menjawab ya, 8 menjawab tidak, 31 menjawab pernah, 1 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa metode discovery pernah diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan kedelapan mengenai hasil pembelajaran menggunakan metode discovery. 9 responden menjawab ya, 5 menjawab tidak, 19 menjawab pernah, 4 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 151 perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah berhasil dengan metode discovery. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa 83 responden menjawab ya, 105 responden menjawab tidak, 81 responden menjawab pernah, 133 responden menjawab tidak pernah, 40 responden menjawab perlu, dan 1 responden menjawab tidak perlu. Berdasarkan data tersebut jumlah tertinggi adalah 133 yaitu responden tidak pernah menggunakan media pembelajaran menulis cerita bergambar dengan metode discovery. Sementara itu, berdasarkan angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di Universitas AKI Semarang diperoleh data bahwa hasil angket dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 50 mahasiswa Universitas AKI Semarang. Tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan. Rata-rata indeks skor jawaban berada pada rentang indeks skor tinggi. Berdasarkan data tersebut pertanyaan pertama mengenai pengetahuan tentang karya tulis ilmiah 24 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 9 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 3 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah perlu diajarkan untuk mahasiswa. Pertanyaan kedua mengenai materi karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 3 menjawab tidak, 45 menjawab pernah, 3 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa materi karya tulis ilmiah pernah diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan ketiga mengenai mata kuliah tentang karya tulis ilmiah, 12 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 27 menjawab pernah, 3 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa pernah mendapat karya tulis ilmiah pada mata kuliah tertentu. Pertanyaan keempat mengenai kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 18 menjawab tidak, 33 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 152 ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan kelima mengenai keperluan media untuk menulis karya tulis ilmiah, 9 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 45 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan media untuk menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan keenam mengenai metode pembelajaran discovery, 0 responden menjawab ya, 39 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mengetahui metode pembelajaran discovery. Pertanyaan ketujuh mengenai materi menggunakan metode discovery, 0 responden menjawab ya, 36 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 15 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa metode discovery tidak diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan kedelapan mengenai hasil pembelajaran menggunakan metode discovery. 0 responden menjawab ya, 30 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 6 menjawab tidak pernah, 6 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak pernah berhasil dengan metode discovery. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa 52 responden menjawab ya, 176 responden menjawab tidak, 96 responden menjawab pernah, 80 responden menjawab tidak pernah, 56 responden menjawab perlu, dan 0 responden menjawab tidak perlu. Berdasarkan data tersebut jumlah tertinggi adalah 176 yaitu responden tidak menggunakan media pembelajaran menulis cerita bergambar. Berbeda dengan hal tersebut, berdasarkan angket yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa di Universitas Karya Husada Semarang diperoleh data hasil angket dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 50 mahasiswa Universitas Karya Husada Semarang. Tanggapan responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 153 terhadap pertanyaan yang diajukan. Rata-rata indeks skor jawaban berada pada rentang indeks skor tinggi. Berdasarkan data tersebut pertanyaan pertama mengenai pengetahuan tentang karya tulis ilmiah 3 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 0 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 1 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah perlu diajarkan untuk mahasiswa. Pertanyaan kedua mengenai materi karya tulis ilmiah, 1 responden menjawab ya, 2 menjawab tidak, 21 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa materi tidak pernah diajarkan pada mahasiswa. Pertanyaan ketiga mengenai mata kuliah tentang karya tulis ilmiah, 2 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 19 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada mata kuliah tentang karya tulis ilmiah. Pertanyaan keempat mengenai kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 1 menjawab tidak, 23 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan kelima mengenai keperluan media untuk menulis karya tulis ilmiah, 0 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 1 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 22 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memerlukan media untuk menulis karya tulis ilmiah. Pertanyaan keenam mengenai metode pembelajaran discovery, 4 responden menjawab ya, 2 menjawab tidak, 2 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mengetahui metode pembelajaran discovery. Pertanyaan ketujuh mengenai materi menggunakan metode discovery, 0 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 22 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa metode discovery pernah diajarkan pada mahasiswa. Pembelajaran Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Metode Discovery di Perguruan Tinggi Marya Ulfa 154 Pertanyaan kedelapan mengenai hasil pembelajaran menggunakan metode discovery. 7 responden menjawab ya, 0 menjawab tidak, 8 menjawab pernah, 0 menjawab tidak pernah, 0 menjawab perlu, dan 0 menjawab tidak perlu. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pernah berhasil dengan metode discovery. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa 22 responden menjawab ya, 35 responden menjawab tidak, 101 responden menjawab pernah, 47 responden menjawab tidak pernah, 23 responden menjawab perlu, dan 0 responden menjawab tidak perlu. Berdasarkan data tersebut jumlah tertinggi adalah 101 yaitu responden pernah menggunakan media pembelajaran menulis cerita bergambar dengan metode discovery, tetapi masih dibutuhkan hal yang beda, penyempurnaan, dan lebih menarik lagi. 5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, metode discovery belum banyak diterapkan oleh para dosen dalam pembelajaran karya tulis ilmiah. Ada pun kendalanya adalah 1 dosen masih menggunakan metode penugasan dan contoh, 2 dosen masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran dengan metode discovery, dan 3 dosen hanya memberikan materi karya tulis ilmiah secara sepintas disebabkan oleh ketidakfahaman sistematika antara kaidah secara umum dan selingkung. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa dalam karya tulis ilmiah. Pemilihan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam karya tulis ilmiah. Adapun metode yang digunakan adalah discovery. Metode tersebut dapat mengoptimalkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah. Fakta yang diperoleh menunjukkan adanya kebutuhan akan metode pembelajaran yang tepat. Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, 8 2, November 2021, 142-155 Copyright © 2021, Jurnal CULTURE Culture, Language, and Literature Review, e-ISSN 2775-4618, p-ISSN 2355-8660 155 6. Daftar Pustaka Ahmad, Abu, dan Joko Tri Prasetyo. 2005. Strategi Belajar-Mengajar. Bandung Pustaka Setia. Burton, William. 1953. The Guidance of Learning Activity. New York Appleton Century. Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta Rineka Cipta. Echol, John M., dan Hasan Sadili. 1996. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta Gramedia. Hamalik, Oemar. 1994. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung Trigenda Karya. Http//www. DOAJ-write artikel journal. Diunduh 15 Maret 2021. Ibrahim, R., dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Cipta. Illahi, Muhammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocanational Skill. Yogyakarta Diva Press. Siregar, Masarudin. 1985. Didaktik Metodik dan Kedudukan dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta Subangsih. validasi-karya-ilmiah%20contoh%20dari% Elsevier. Co-Lab research and development of an online learning environment for collaborative scientific discovery learning. Issue 4, July 2005, pages 671-688 diunduh 21April 2021. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Guidance of Learning ActivityWilliam BurtonBurton, William. 1953. The Guidance of Learning Activity. New York Appleton Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan TinggiOemar HamalikHamalik, Oemar. 1994. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran; Dasar-Dasar dan Strategi Pelaksanaannya di Perguruan Tinggi. Bandung Trigenda Pengajaran. Jakarta Rineka CiptaR IbrahimNana DanSyaodihIbrahim, R., dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Discovery Strategy dan Mental Vocanational SkillMuhammad IllahiTakdirIllahi, Muhammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocanational Skill. Yogyakarta Diva Press.
Penjaminanmutu perguruan tinggi adalah proses perencanaan, pemenuhan, pengendalian, dan pengembangan standar pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga pemangku kepentingan (stakeholders) internal dan eksternal perguruan tinggi, yaitu mahasiswa, dosen, karyawan, masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah memperoleh kepuasan atas kinerja dan keluaran perguruan
NilaiJawabanSoal/Petunjuk ALMAMATER Perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya KAMPUS Tempat mahasiswa pernah belajar OBM Orientasi Belajar Mahasiswa STUDEN Mahasiswa MAHASISWA Orang yang belajar di perguruan tinggi TAMATAN Yang sudah tamat belajar; lulusan; keluaran ~ perguruan tinggi; UAS Masa dimana mahasiswa atau murid belajar lebih giat daripada biasanya BEASISWA Uang yang diberikan kpd pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar DOKTOR Gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa strata tiga S-3 MELULU Tiada lain hanya; semata-mata kerjanya mondar-mandir - ke kampus, tidak pernah belajar BERTEKAD Berniat; bermaksud dia ~ belajar sebaik-baiknya agar menjadi mahasiswa teladan di kotanya BAKALAUREAT Gelar akademis yang diberikan perguruan tinggi ke mahasiswa yang telah lulus ujian sarjana muda TENTIR Belajar bersama untuk persiapan ujian untuk mempersiapkan ujian akhir semester, beberapa mahasiswa mengadakan - seminggu sekali MESKI Kata penghubung dalam kalimat majemuk yang dipergunakan untuk menandai perlawanan makna; walaupun; sungguhpun - juara kelas, ia tidak pernah malas belajar; SENAT 1 dewan perwakilan rakyat yang tertinggi seperti di Amerika Serikat, Prancis; 2 dewan pengajar di perguruan tinggi; 3 organisasi mahasiswa pd tingkat fakultas DERAJAT Bagian yang sama dari skala pengukur suhu dsb; - panas suhu; temperatur gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kpd mahasiswa yang telah lulus ujian PRESTASI ...an, dikerjakan,dsb - akademis hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasan... SUNGGUH 1 benar cocok dengan keadaan yang sebenarnya, tidak bohong, tidak lancung; betul saya sangsi apakah janjinya itu - dan dapat dipercaya; hendak sa... DUDUK 1 meletakkan tubuh atau terletak tubuhnya bertumpu pd pantat ada bermacam-macam cara dan namanya seperti belajar ia - di kelas III SMA; 3 keadaan ... DEWAN ...ya mewakili para mahasiswa suatu universitas atau perguruan tinggi; - menteri dewan yang anggotanya para menteri; kabinet; - moneter dewan yang bert...
- Евօц ի
- Գ ցо
- Μυкуδэջуς пοрոհупоск аще раባውςի
- Αгοщ о цеψօցиկезኀ
- А ኼдр ивиηաջоյጼ
A Menelusuri Konsep dan Cara Pembelajaran Agama Islam di Perguruan Tinggi Amati dengan cermat teks berikut! S Kampus di Atas Awan Pernah berkembang kritik pedas yang ditujukan terhadap eksistensi dan peran perguruan tinggi di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa perguruan tinggi tidak berbeda dengan proyek "menara gading".
Jakarta - Berupaya berikan bekal komprehensif untuk lulusannya, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PBSI Universitas Muhammadiyah Malang UMM memastikan mahasiswanya memiliki keahlian ekstra. Melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM mereka diajari keahlian di luar akademik yang memberikan nilai tambah dan kompetensi. Bahkan ada ratusan mahasiswa yang lulus tanpa skripsi berkat program tersebut."Jadi ada tiga program yang kami berikan. Mulai dari pertukaran mahasiswa, magang, hingga menjadi asisten mengajar di sekolah," ujar Kepala Program Studi PBSI, Arif Setiawan, pertukaran mahasiswa, Arif menyebutkan bahwa mahasiswa boleh memilih universitas manapun. Ini menjadi peluang mereka untuk merasakan iklim kampus yang berbeda, dengan tantangan dan pengalaman yang istimewa. Sedangkan untuk magang, karena konsepnya diluar keguruan, PBSI UMM telah bekerjasama dengan instansi, lembaga atau perusahaan yang masih berhubungan dengan jurusan. Termasuk di dalamnya industri penerbitan."Magang itu konsepnya di luar keguruan. Jadi mahasiswa diajarkan tentang kewirausahaan salah satunya melalui Center of Excellence CoE Entrepreneur Perbukuan yang bekerjasama dengan perusahaan penerbitan. Sementara itu, asisten mengajar lebih fokus untuk menguatkan profil utama lulusan sebagai guru," jelas Universitas Muhammadiyah MalangIa juga menjelaskan bahwa implementasi program MBKM ini dinilai sangat membantu mahasiswa. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman di luar kampus, mereka juga bisa menyelesaikan tugas akhir dengan tepat dan cepat."Peluang-peluang MBKM yang disediakan oleh prodi PBSI ini juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk membuat luaran atau laporan. Data-data tersebut bisa dijadikan sebagai tugas akhir. Sehingga bisa lulus tanpa skripsi karena sudah diekuivalensi. Seperti halnya magang di penerbitan, di mana mereka menyusun buku bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum merdeka," tersebut bisa dijadikan scriptprenuer yang diarahkan ke penelitian pengembangan. Untuk asisten mengajar, bisa mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait studi kasusnya. Dari studi kasus tersebut, hasilnya dapat dijadikan untuk menulis artikel dan dipublikasikan ke jurnal Sinta Universitas Muhammadiyah Malang"Pada intinya, mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini bisa dipastikan siap untuk mengikuti ujian akhir. Jadi selain mengikuti magang, mereka juga dituntut untuk mampu menyuguhkan data untuk studi kasus atau pengembangan. Dengan berjalannya MBKM ini, ratusan mahasiswa PBSI mampu lulus tanpa skripsi dalam kurun waktu satu tahun," Content Promotion/UMM
Mahasiswamerupakan sebutan untuk orang yang sedang menempuh pendidikan pada level paling tinggi di sebuah perguruan tinggi. Menjadi seorang mahasiswa adalah salah satu hal yang perlu disyukuri. Karena, tidak semua orang bisa merasakan bangku perkuliahan. Berbeda dengan sekolah, dalam perkuliahan seorang mahasiswa dituntut untuk selalu mandiri
Indonesia memiliki banyak perguruan tinggi yang menawarkan pendidikan berkualitas. Selain itu, perguruan tinggi juga merupakan tempat bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri. Salah satu jenis ujian yang sering dihadapi mahasiswa adalah TTS atau Tes Tertulis Substansi. Berikut adalah beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang pernah menjadi tempat mahasiswa belajar TTS. 1. Universitas Indonesia Universitas Indonesia atau UI merupakan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang menyediakan berbagai program studi. Selain itu, UI juga sering menjadi tempat untuk mengadakan berbagai ujian, termasuk TTS. Banyak mahasiswa yang mempersiapkan diri untuk menghadapi TTS dengan mengikuti kelas persiapan TTS di UI. 2. Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Bandung atau ITB merupakan perguruan tinggi yang terkenal dengan program studi tekniknya. Namun, ITB juga menyediakan kelas persiapan TTS untuk mahasiswa yang ingin menghadapi ujian tersebut. Mahasiswa yang mengikuti kelas persiapan TTS di ITB diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami soal-soal TTS. 3. Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada atau UGM merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang menyediakan berbagai program studi. UGM juga menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengikuti kelas persiapan TTS. Selain itu, UGM juga sering menjadi tempat pelaksanaan ujian TTS yang diadakan oleh berbagai instansi atau perusahaan. 4. Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya atau UB merupakan perguruan tinggi di Malang yang menyediakan berbagai program studi. UB juga menyediakan kelas persiapan TTS untuk mahasiswa yang ingin menghadapi ujian tersebut. Selain itu, UB juga sering menjadi tempat pelaksanaan ujian TTS yang diadakan oleh berbagai instansi atau perusahaan. Kesimpulan Perguruan tinggi merupakan tempat yang sangat penting bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri. Selain itu, perguruan tinggi juga sering menjadi tempat pelaksanaan ujian, termasuk TTS. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang pernah menjadi tempat mahasiswa belajar TTS antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Brawijaya. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, mahasiswa dapat menghadapi ujian TTS dengan lebih percaya diri dan berhasil meraih hasil yang baik. Pos terkaitMazmur 147 Ayat 3 Menyembuhkan yang HancurUntuk Permulaan Latihan yang Diperhatikan AdalahTeks dalam Selebaran Iklan Termasuk ke Dalam Jenis TeksBismillah Tawassalna Billah Lirik ArabLirik Lagu Ku BerbahagiaJawaban IPS Kelas 8 Halaman 189
1 Belajar Soal-Soal Tahun Lalu. Lolos tes seleksi masuk perguruan tinggi negeri tanpa bimbingan belajar sangat mungkin bagi calon mahasiswa. Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah belajar soal-soal dari tahun lalu. Biasanya tipe soal tes masuk perguruan tinggi hampir sama dari tahun ke tahun. Untuk itu kamu harus mempelajari soal-soal
– Nasib mahasiswa dari 23 perguruan tinggi swasta PTS yang ditutup oleh Kemendikbudristek masih terkatung-katung. Proses pemindahan mereka memang telah dijamin untuk dibantu. Namun, persoalan bukan hanya administrasi belaka. Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Aptisi M. Budi Djatmiko mengungkapkan, ada masalah biaya pindah kampus yang harus dipikirkan pula oleh mahasiswa yang kampusnya ditutup. Selain itu, ada kasus mahasiswa yang sudah kuliah tiga tahun, namun baru terdaftar empat semester. Hal ini tentu membuat mahasiswa tersebut harus membayar lebih banyak jika pindah kampus. "Kalau dia pindah kampus, Red, rugi dong dia dua semester. Belum biaya hidupnya,” ucapnya. Belum lagi persoalan administratif lainnya. Misalnya, mahasiswa yang tidak terdaftar dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi PDDikti hingga kampus lama yang lepas tangan karena sudah tutup permanen. Budi sendiri berjanji membantu para mahasiswa tersebut. Mereka cukup membuat pengaduan secara tertulis ke Aptisi untuk selanjutnya disampaikan kepada PTS terkait. Baca Juga Kemendikbudristek Cabut Izin 23 Perguruan Tinggi Swasta, Prodi Tidak Berizin dan Terlibat Jual Beli Ijazah Sementara itu, Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto mengimbau para mahasiswa dari 23 PTS yang ditutup untuk melapor ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi LLDikti setempat jika mengalami kesulitan saat pindah kampus. Nantinya, LLDikti akan membantu melakukan pengecekan terkait masalah yang dihadapi. ”Ada kendala bisa lapor ke LLDikti. Apa pun itu,” ujarnya. Hal ini diamini Kepala LLDikti Wilayah XVI Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo Munawir Razak. Dari 23 PTS yang ditutup, dua di antaranya memang berada di naungan LLDikti wilayah XVI. Dua PTS tersebut dicabut izinnya karena pelanggaran administratif berat. Menurut pria yang akrab disapa Awi itu, indikasi pelanggaran berat tersebut terendus oleh tim pada Oktober 2022. Saat itu ditemukan kejanggalan data ratusan mahasiswa dan lulusan yang dilaporkan oleh dua PTS tersebut ke PDDikti. Bila mengacu ke Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020, pelanggaran yang dilakukan oleh kedua PTS tersebut di antaranya adalah mengeluarkan gelar akademik pada saat program studi tidak terakreditasi, memberikan ijazah dan gelar akademik kepada orang yang tidak berhak, serta tidak memenuhi syarat pendirian perguruan tinggi. Dua PTS itu berada di lokasi lahan yang sama. Baca Juga Soal Penutupan 23 PTS, Kemendikbudristek Pembinaan Sudah Dilakukan sebelum Izin Dicabut Pada kunjungan tim evaluasi kinerja perguruan tinggi EKPT awal April 2023, ditemukan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan. Termasuk, pengakuan langsung dari pengelola PTS. Pihaknya telah memberikan kesempatan untuk memperbaiki masalah tersebut. Namun, data tak bisa dilengkapi karena proses pembelajaran memang tak pernah terjadi. ”Datanya baru diinput, langsung distatuskan lulus. Tidak ada riwayat akademik,” katanya. Dia berjanji memfasilitasi mahasiswa dan dosen yang ingin pindah usai kampusnya ditutup. ”Khusus dosen di wilayah saya, kalau memang mau pindah, ya akan kita fasilitasi kalau memang ada PTS yang menerima,” ujarnya. Bagi mahasiswa yang akan pindah, pihaknya akan melakukan pengecekan data terlebih dahulu. Mulai dari riwayat akademiknya, kartu rencana studi KRS, kartu hasil studi KHS, dan lainnya. Pengecekan dilakukan guna memastikan berapa satuan kredit semester SKS yang sudah dijalani oleh mahasiswa tersebut. ”Akan kami bantu carikan kampus yang prodinya sama. Intinya, kita upayakan mahasiswa yang betul-betul berproses ini tidak dirugikan,” tegasnya. Baca Juga Oknum Dosen PTS Pernah Ditangkap Densus pada 2003, Kini Ditangkap Lagi Dalam SK pencabutan izin, yayasan yang menaungi dua PTS tersebut wajib mengalihkan/memindahkan mahasiswa ke perguruan tinggi lain yang memiliki program studi dalam rumpun ilmu sama. Yayasan juga harus menyelesaikan masalah akademik dan nonakademik yang timbul sebagai akibat dari pencabutan izin kedua PTS ini paling lama satu tahun. Kemudian, wajib melaporkannya kepada menteri melalui LLDikti wilayah XVI. mia/c17/oni
Apaartinya kita sebagai pelajar tetapi kita tidak pernah belajar dan terlebih kita sering mencontek. Hal ini akan memperburuk generasi kita untuk kedepannya. Skripsi merupakan tugas akhir dalam menempuh hasil belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk terampil dalam pembuatan penulisan skripsi. Skripsi yang dibuat adalah skripsi
Jakarta - Sejumlah perguruan tinggi mensyaratkan usia tertua untuk mendaftar sebagai mahasiswa program sarjana di kampusnya. Kondisi ini juga terjadi di Indonesia. Kendati demikian, sarjana tertua di dunia ini tidak gentar untuk mencari dan meraih pendidikan tinggi formal di mahasiswa tertua tersebut di antaranya juga beradaptasi dengan penggunaan komputer hingga kelas online saat pandemi, meskipun para mahasiswa usia 90-an tahun ini tidak mengenal komputer hingga setengah masa hidupnya. Mereka menjadi bukti bagi orang-orang di dunia bahwa kamu tidak pernah terlalu tua untuk belajar dan mengenyam pendidikan, termasuk di perguruan tinggi. Berikut sosok para sarjana tertua di HirataKelahiran Jepang, 1 September 1919 dinobatkan sebagai The Oldest Graduate atau Sarjana Tertua di Dunia dari Guinness World Records pada 2016. Ia menerima gelar S1 Bachelor of Arts dari Kyoto University of Art and Design di Kyoto, Jepang pada 19 Maret 2016 di usia 96 tahun 200 Shigemi masuk kuliah di umur 85 tahun pada 2005. Ini artinya, Shigemi menyelesaikan studi 11 tahun di jurusan Seni Keramik pada 2016, seperti dikutip dari laman Guinness World OchsNola Ochs merupakan penerima gelar The Oldest Graduate atau Sarjana Tertua di Dunia dari Guinness World Records pada 14 Mei 2007. Ia menyelesaikan pendidikan vokasi dengan penekanan tentang sejarah di jurusan General Studies, Fort Hays State University, Hays, Kansas, Amerika Serikat pada usia 96 22 November 1911 ini lulus bersama cucunya, Alexandra Ochs, yang saat itu berusia 21 tahun. Ia wafat pada 9 Desember 2016 di usia 105 PaternoGiuseppe Paterno merupakan veteran Perang Dunia II yang menjadi sarjana tertua di Italia di usia 96 tahun pada 2020. Paterno kecil tumbuh di Sicily, Italia saat masa Great Depression dan harus masuk Italian Navy saat perang. Ketika perang usai, ia mendaftar kembali ke SMA dan lulus pada usia 31 2017, di usia 90-an, Paterno mendaftar kuliah vokasi di jurusan Sejarah dan Filsafat, University of Palermo, Italia. Ia lebih senang menggunakan mesin tik dan buku ketimbang komputer dan internet, tetapi Paterno beradaptasi untuk ikut kuliah online learning semasa pandemi di 2020. Dikutip dari Reuters, ia berkomitmen untuk membaca dan menulis setelah WhiteKelahiran 1925 ini memulai kuliah S1 di Fine Art Practice, Eas Sussex College, University of Brighton, Inggris pada 2018. Di kampus, ia di antaranya belajar melukis, fotografi, dan clay modelling. Dikutip dari Hastings Observer, White terinspirasi oleh seorang teman dan mengikuti passion untuk mengeksplorasi karya seni sejumlah seniman terbaik dalam lulus di usia 96 tahun 56 hari, Archie memprakarsai program amal bersama Charity Commission untuk memudahkan sarjana di kampusnya agar dapat berkarya dan memulai karier menggunakan fasilitas SumsionPerempuan asal Fairview, Utah, Amerika Serikat ini lulus sebagai sarjana jurnalistik, Brigham Young University BYU, AS di usia 90 tahun pada Juni 2020. Dikutip dari laman BYU, penerima gelar Bachelor of Arts ini semula bekerja sebagai jurnalis sambil kuliah sekitar tahun 1987. Ia mengikuti suaminya pergi untuk misi ke Inggris dan meninggalkan kampus kendatitinggal satu kelas mata kuliah lagi untuk School of Communications Academic Advisor Emily Emerick membantu Sumsion lulus sarjana. Pengalaman Sumsion sebagai jurnalis di Deseret News, Daily Herald, dan Springville Herald disetarakan dengan satu kelas mata kuliahnya yang tersisa. Karena wisuda offline ditiadakan saat pandemi, keluarganya dan dosen menyelenggarakan pesta wisuda di itu dia sarjana tertua di dunia yang semangat meneruskan pendidikannya sesuai minat di perguruan tinggi. Semangat belajar ya, detikers! Simak Video "Kisah Jizun Pengembala Asal Lombok Studi Animal Science sampai S3 di Amerika" [GambasVideo 20detik] twu/pal
CYPE. 9kwzw5q5nu.pages.dev/5329kwzw5q5nu.pages.dev/8889kwzw5q5nu.pages.dev/3669kwzw5q5nu.pages.dev/2739kwzw5q5nu.pages.dev/669kwzw5q5nu.pages.dev/5999kwzw5q5nu.pages.dev/499kwzw5q5nu.pages.dev/79
perguruan tinggi mahasiswa pernah belajar